Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living (Fatmah, 2010).
Pemberdayaan Lansia merupakan suatu upaya untuk mensejahterakan kehidupan lansia agar mereka tidak dianggap sebagai beban. Dalam Pemberdayaan Lansia, terdapat berbagai macam cara atau metode, salah satunya yaitu melalui pengelolaan lingkungan hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, lansia perlu memahami keadaan lingkungan disekitarnya. Mengelola lingkungan hidup berarti juga melakukan penghijauan. Bagi sebagian besar lansia merawat tanaman merupakan hal yang menyenangkan, untuk itu dalam pengelolaan lingkungan hidup ini lansia di harapkan mampu mengelola tanaman, mengolah bahan pangan alami, bahkan membuat pupuk organik dari bahan- bahan yang terdapat di lingkungan sekitarnya.
Pengelolaan lingkungan hidup yang perlu dilakukan diawal pemberdayaan lansia yaitu dengan pengenalan tanaman- tanaman herbal ataupun tanaman hias yang mampu memperindah lingkungan sekitar. Setelah lansia diperkenalkan dengan tanaman- tanaman tersebut selanjutnya lansia diajarkan untuk menanam dan merawat tanaman tersebut. Untuk tanaman hias, lansia hanya perlu diberdayakan agar mampu merawat tanaman- tanaman tersebut. Akan tetapi untuk tanaman- tanaman herbal, lansia dibimbing untuk mengolah tanaman tersebut agar mampu menjadi obat maupun jamu herbal dalam keluarga. Pemberdayaan Lansia lainya juga dapat berupa pelatihan mengolah bahan pangan alami yang ada di sekitar mereka, atau juga pengolahan pupuk organik dari sampah basah maupun kotoran hewan. Diharapkan, dengan adanya pemberdayaan lansia ini mampu meningkatkan kesejahteraan lansia dan pengetahuan mengenai lingkungan hidup.
No comments:
Post a Comment